Geologi dan Fisiografis Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang

Kabuh terletak pada ± 10 km sebelah utara Kota Jombang, secara administratif termasuk dalam wilayah Desa Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Secara astronomis terletak pada koordinat di Zone 49 UTM. Pola pengaliran yg berkembang pada daerah Kabuh yaitu subdendritik sebagai perkembangan dari pola pengaliran dendritik dan pola  pengaliran parallel. Secara geomorfologi, daerah penelitian Kabuh menjadi dua satuan bentukan asal, yakni bentukan asal struktural dan bentukan asal fluvial.  Stratigrafi dibagi menjadi enam satuan batuan dengan urutan dari yang  paling tua yaitu: Satuan kalibeng napal, Satuan Sonde, Formasi Pucangan, Formasi Lidah, Formasi Kabuh,  Satuan  Endapan Aluvium berumur Holosen. 

gambar Peta Fisiologi dan Geologi Kecamatan Kabuh

Secara fisiografis Kecamatan Kabuh terletak di zona kendeng ridge. kendeng utara merupakan pegunungan kapur utara yg membentang dari pesisir utara pulau jawa. Zona Kendeng meliputi deretan pegunungan dengan arah memanjang timur- barat (T-B) yg terletak langsung di sebelah utara Subzona Ngawi. mulai dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah, hingga Kabupaten Lamongan. Jalur Kendeng batuan pembentuknya terdiri atas Sekuen dari volkanogenik dan sedimen pelagik. Kendeng ridge dapat di bagi menjadi tiga bagian yaitu: Kendeng barat/awal (ungaran-lembah transversal sebelah utara ngawi), Kendeng tengah (utara ngawi-jombang). Pegunungan ini tersusun oleh batuan sedimen laut yang telah mengalami deformasi secara  intensif  membentuk  suatu antiklinorium (rangkaian perbukitan antiklin kecil yang  tersusun  secara  paralel  dan  membentuk  struktur  antiklin  lebih  besar).

Morfologi Kabuh hampir sama dengan Zona Kendeng berupa rangkaian  perbukitan rendah dengan morfologi bergelombang, Morfologi Kabuh memiliki ketinggian antara 25-100 mdpl. Morfologi perbukitan yang berarah barat-timur ini  mencerminkan adanya perlipatan dan sesar naik yang berarah barat-timur pula.  Intensitas  perlipatan dan  anjakan  yang  mengikutinya  mempunyai  intensitas  yang  sangat besar   di bagian  barat  dan berangsur melemah di bagian timur. Akibat adanya anjakan tersebut, batas dari satuan batuan yang bersebelahan sering  merupakan batas sesar. Lipatan dan  anjakan yang disebabkan oleh gaya kompresi  juga berakibat terbentuknya retakan, sesar dan zona lemah lainnya pada arah  tenggara -baratlaut (Tg-BL), barat daya-timur laut (BD-TL) dan utara- selatan (U-S).
Secara umum struktur – struktur yang ada di Kabuh Zona berupa : 1. Lipatan Lipatan yang ada sebagian besar berupa lipatan asimetri bahkan beberapa ada yang berupa lipatan overturned. Lipatan – lipatan di daerah ini ada yang memiliki pola en echelon fold dan ada yang berupa lipatan – lipatan menunjam. Secara umum lipatan di daerah Kendeng berarah barat – timur. 2. Sesar Naik Sesar naik ini biasa terjadi pada lipatan yang banyak dijumpai di Zona Kendeng, dan biasanya merupakan kontak antar formasi atau anggota formasi.  Potensi geologi pada daerah dibagi menjadi 2,  yaitu potensi geologi positif dan potensi geologi negatif. Potensi geologi positif yang terdapat pada daerah teltian berupa mata air. Sedangkan potensi geologi negatif  yang merupakan potensi yang merugikan warga berupa longsoran.
Pada peta terdapat irisan melintang yang menujukkan secara detail formasi yang ada di Kabuh. Stratigrafi dibagi menjadi  enam satuan batuan dengan urutan dari yang paling tua yaitu: Satuan kalibeng napal, Satuan Napal Kalibeng berumur Miosen  Akhir  - Pliosen Awal (N17-N19), pada lingkungan Bathial Bawah - Bathial Atas. SatuanSonde masa Neolitikum zaman Tersier dengan kala Miosen. Satuan Batupasir Karbonatan Pucangan berumur  Pliosen Akhir - Pleistosen (N20-N22), pada lingkungan Neritik Tepi. Formasi Lidah terbentuk pada masa dari formasi ini adalah Plistosen Akhir dan  Satuan  Batupasir  Kabuh berumur Pleistosen  (N22-N23), Satuan  Endapan Aluvium berumur Holosen.

Komentar